Ni Putu Eka Apriyanti, Latih Pekerja Kapal Pesiar

PENDIDIKAN sangat penting bagi semua orang terlebih lagi untuk bisa bekerja di suatu tempat yang membutuhkan keahlian khusus seperti di kapal pesiar. Sebab, meski mahir berbahasa Inggris tak jarang calon pekerja gagal menembus peluang kerja tersebut karena di antaranya tidak cukup pengalaman dan umur.

Menurut Direktur Safaga Indonesia, Ni Putu Eka Apriyanti, di tengah mulai melandainya kasus Covid-19 di dalam dan sejumlah negara di dunia sejak Maret lalu, pihaknya menerima banyak permintaan untuk mengisi pekerjaan di kapal pesiar. Oleh karena itu, melalui Safaga Indonesia dibuka pendidikan atau pelatihan dengan program executive class bagi calon pekerja di Kabupaten Tabanan.

Safaga Indonesia memiliki tiga produk yang semuanya merupakan layanan bagi calon pekerja di kapal pesiar, yakni Safaga Indocrew Service, Safaga Indonesia Executive Class dan program Pendidikan Diploma I yang sementara ini hanya ditawarkan Safaga Indonesia di Bangli.

Wanita yang memiliki pengalaman bekerja di Badan Diklat Bali Maritim bidang pengurusan dokumen (di bawah Kementerian Perhubungan Kelautan) ini menyatakan, Safaga Indonesia beroperasi di Tabanan mulai tahun 2021. Berlokasi di Jalan Pahlawan, tempat pendidikan ini memiliki dua program, yaitu Safaga Indocrew Service dan Safaga Indonesia Executive Class. 

Safaga Indocrew Service adalah layanan yang membantu para pelaut atau calon pelaut khususnya yang bekerja di kapal pesiar agar dapat mempersiapkan dokumen dan meningkatkan keterampilan melalui pelatihan menggunakan metode daring yang lebih efisien waktu dan tenaga.

Program executive class merupakan pendidikan atau pelatihan bagi calon pekerja di kapal pesiar. Executive class melatih calon pekerja yang sebelumnya memiliki berbagai macam kemampuan agar sesuai kriteria dan kualifikasi yang diminta pasar. “Kami latih calon pencari kerja di kapal pesiar sesuai bidang yang disasar. Artinya, kami pastikan agar semua yang melamar lulus sesuai kemampuan dan bidang yang mereka sasar,” ujarnya.

Di Tabanan sudah enam orang mendaftar sebagai siswa executive class mulai pertengahan April lalu. Siswa ini belajar di sekolah dua kali seminggu selama 3-4 bulan. Jika siswa dirasa memenuhi kriteria sesuai ketentuan bekerja di kapal pesiar, akan di-interview ke agen. Bisa jadi sebelum 3-4 bulan, siswa tersebut lulus dari sekolah dan langsung bekerja. “Biaya untuk executive class Rp8,5 juta. Itu sudah termasuk basic safety training (BST), paspor dan buku pelaut,” jelasnya. *man

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *